Mengapa Kamera CCTV Berwarna Hitam-Putih? – Di era modern ini, sebagian besar pengguna CCTV akan memilih kamera CCTV berwarna daripada hitam putih. Namun siapa sangka, ternyata masih banyak kamera CCTV hitam putih yang menggunakannya.
Banyak yang memilih kamera CCTV berwarna karena dapat memberikan detail yang lebih jelas tentang seseorang atau benda yang berada di area pemantauan. Sehingga jika terjadi kejadian yang tidak menyenangkan, supervisor akan lebih mudah memberikan informasi kepada pihak yang berwajib.
Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masih banyak penggemar kamera CCTV hitam putih dan mempercayakan kamera jenis ini untuk memantau lingkungan sekitar.
Jadi, adakah keuntungan tertentu dari kamera CCTV jenis ini? Ternyata, ada dua alasan mengapa kamera berwarna hitam putih ditemukan di CCTV di dunia modern ini. Simak ulasannya di bawah ini:
Kami juga melayani jasa pemasangan cctv di: Gianyar, Bangli, Buleleng, Tabanan, Karangasem, Badung, Jembrana, Klungkung, Denpasar, Lebak, Serang, Tangerang, Pandeglang, Tangerang Selatan, Cilegon, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulon Progo, Sleman, Bantul, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Kepulauan Seribu, Indramayu, Cirebon, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Garut, Sumedang, Bandung, Karawang, Bogor, Tasikmalaya, Bekasi, Depok, Subang, Ciamis, Majalengka, Kuningan, Bandung Barat, Pangandaran, Banjar, Cimahi.
Penyebab CCTV Hitam Putih
Kamar/area gelap yang direkam
Alasan pertama adalah ruangan atau area observasi gelap atau kurang cahaya.
Pada beberapa CCTV yang lebih baru, biasanya dipasangkan dengan fitur inframerah. Fitur ini sendiri berguna agar kamera tetap bisa memotret meski ruangan gelap atau dengan kerapatan kurang dari 1 lux. Inframerah itu sendiri, akan secara otomatis diaktifkan oleh kamera jika sensor penerima cahaya mendeteksi bahwa ruangan kurang dari 1 lux. Untuk itu, agar CCTV tetap menyala saat gelap, infra merah akan aktif meski menghasilkan gambar hitam putih.
CCTV yang sengaja mengatur grayscale (hitam-putih)
Beberapa ahli yang kami tanyakan, serta videografer yang biasa merekam sesuatu, memiliki pendapat yang sama. Saat kamera menjadi abu-abu (hitam-putih), ukuran file video yang dihasilkan oleh CCTV menjadi lebih kecil. Sehingga sangat memudahkan untuk menghemat memori harddisk atau media penyimpanan (storage device). Anda dapat membuat kamera pengintai hitam putih atau kamera pengintai untuk menghemat memori.
Kami juga melayani jasa pemasangan cctv di: Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, Tapin, Aceh Besar, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Utara, Banda Aceh, Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Pidie, Pidie Jaya, Sabang, Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Makassar, Maros, Palopo, Pangkajene Kepulauan, Parepare, Pinrang, Sidenreng Rappang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Agam, Bukittinggi, Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Lima Puluh Kota, Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Payakumbuh, Pesisir Selatan, Sawah Lunto, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih.
Masalah Adaptor
Salah satu faktor penting yang sering diabaikan oleh pemasang CCTV adalah masalah penempatan adaptor 12V untuk kamera. Seperti yang diketahui banyak orang, kamera CCTV umumnya menggunakan konverter tipe 12VDC/1000mA plug-in. Karena model ini dianggap paling praktis dan ekonomis.
Namun di sisi lain, ada juga faktor yang harus diperhatikan agar gambar yang dihasilkan dapat mencapai hasil yang memuaskan. Salah satunya adalah mode adaptor.
Adaptor steker (colokan)
Hampir semua konverter steker menggunakan IC Regulated Tipe 7812 yang dapat mengeluarkan tegangan DC 12V konstan pada beban 1000mA (1A). Untuk aplikasi kamera, nilai ini sudah cukup, karena perbaikan kamera umumnya membutuhkan arus hanya 300mA – 500mA. Jika diukur secara langsung, tegangan keluaran transformator ini tercatat sebesar 11,92 V atau 12 V. Sejauh tegangan dari IC regulator 7812, angka “12” mewakili tegangan keluaran dan “78” mewakili positif stabil (diatur secara positif). ).
Problematika Lapangan
Sayangnya, tidak setiap titik kamera di bidang ini selalu dekat dengan sumber daya 220V, dan terkadang sumber 220V berada jauh. Oleh karena itu, kabel output dari adaptor perlu diperpanjang agar lebih dekat ke kamera. Di sinilah masalah kamera terkadang muncul.
Masalahnya adalah: Apakah tegangan yang mencapai input kamera masih diukur pada 12V? Jadi kita bisa menggunakan Multitester Digital dan mengukurnya langsung di kabel sebelum memasang kamera. Beberapa teknisi melakukan ini dan menemukan bahwa tegangan di ujung kabel masih 12 volt. Namun, begitu kamera dipasang, tidak pernah diukur ulang, karena selain tidak perlu juga sulit dilakukan di lapangan.
Kebutuhan akan alat ukur tambahan
Ternyata jika diukur ulang, tegangan pada kamera bisa turun di bawah 12VDC karena rugi tegangan akibat panjang kabel. Faktor ini jarang masuk ke analisis mengapa gambar menjadi berkedip-kedip, bergaris tipis atau gelap-terang-berkedip (berkedip). Meskipun alasan utamanya mungkin karena penurunan tegangan.
Untuk mengetahui kualitas tegangan pada ujung kabel saat ada beban, ada cara yang cepat dan praktis yaitu dengan menggunakan alat ST-BT01Q. Alat ini akan dengan cepat melaporkan kualitas tegangan 12VDC di ujung kabel melalui lampu LED, tanpa harus melihat multimeter lagi. Jelas, dalam kasus seperti itu, penggunaan multimeter digital saja tidak cukup.
Promo khusus: Untuk Jenis Kamera CCTV Terbaik Saat Ini yang terbaik, murah dan bergaransi, Anda bisa mengubungi HP/WA 0819-0819-6959 atau bisa juga langsung klik pada gambar dibawah: